Berikutjawaban yang paling benar dari pertanyaan: Wayang adalah warisan budaya bangsa Indonesia yang perlu dilestarikan. Pertunjukan wayang saat ini mulai ditinggalkan oleh generasi muda, sehingga dikhawatirkan wayang tidak dikenal lagi di masyarakat Indonesia. Upaya pelestarian warisan budaya yang sesuai informasi tersebut adalah ContohWarisan Budaya Indonesia yang Diakui Dunia 1. Pencak Silat 2. Angklung 3. Perahu Pinisi 4. Tari Saman 5. Noken 6. Keris 7. Tari Bali 8. Batik 9. Wayang Kulit 10. Gamelan 11. Subak 12. Sekaten 13. Lumpia 14. Pantun 15. Candi Borobudur 16. Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto 17. Candi Prambanan 18. Situs Manusia Purba Sangiran KebudayaanSuku. Wisata Budaya di Pulau Lombok lombokwisata com. 1 Budaya makanan dan ciri khas suku sasak Lombok NTB. Macam Macam Tradisi dan Budaya di Lombok Arsip Budaya. MAKALAH KEBUDAYAAN SUKU SASAK LOMBOK Khoirul Umam. Tari Oncer Tarian Tradisional Suku Sasak di Lombok NTB. SUKU SASAK DI LOMBOK ragam budaya bangsa indonesia. Tradisi Bau Fast Money. Sebagaimana masyarakat lain di planet Bumi ini, masyarakat Indonesia yang terdiri atas ratusan suku dan etnis ini juga memiliki tradisi dan kebudayaan yang khas dan unik, baik yang murni dibentuk oleh faktor-faktor lokal, global atau internasional, maupun gabungan lokal dan global yang oleh sosiolog Roland Robertson disebut “glokal” atau “glocalization”. Meskipun Indonesia memiliki tradisi dan kebudayaan yang sangat kaya, tetapi bukan berarti bahwa tradisi dan kebudayaan itu bisa eksis selamanya. Jika tradisi dan kebudayaan warisan leluhur itu tidak dirawat, dijaga, dan dilestarikan dengan seksama, maka bukan hal yang mustahil jika kelak tradisi dan budaya itu tinggal kenangan saja. Bukan hanya kelak, sekarang pun bahkan sudah terjadi. Sejumlah tradisi dan kebudayaan warisan leluhur bangsa “lenyap dari peredaran” karena sejumlah faktor. Misalnya, generasi muda Jawa khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur mana sekarang yang mengenal sistem tulisan carakan atau “ho no co ro ko” yang dulu diajarkan di sekolah dan dipraktikkan di masyarakat? Hampir dipastikan warisan budaya ini segera musnah karena tidak lagi dipraktikkan di masyarakat. Siapa kini yang peduli untuk menjaga, merawat, melestarikan, memperjuangkan, atau bahkan mengembangkan warisan tradisi dan khazanah kultural, intelektual, dan spirititual serta nilai-nilai luhur leluhur nusantara kita? Siapa yang peduli memperkenalkan kekayaan khazanah kebudayaan nusantara ke masyarakat luas, lebih-lebih dunia internasional atau mancanegara? Pertanyaan ini gampang tapi tak mudah untuk menjawabnya. Budaya yang Baik dan yang Buruk Tentu saja tidak semua praktik tradisi dan kebudayaan masyarakat suku-etnis di Indonesia perlu dilestarikan. Tradisi dan budaya yang bertentangan dengan nilai-nilai universal kemanusiaan tentu saja tidak perlu dilestarikan. Misalnya, tradisi potong jari jika ada anggota keluarga yang meninggal di sebuah masyarakat suku di Papua atau tradisi membunuh sebagai bentuk kehormatan untuk membela martabat keluarga atau kelompok klan dan suku yang dalam antropologi budaya disebut “honor killing”. Tetapi tradisi dan kebudayaan yang dianggap baik secara universal dan bermanfaat bagi publik luas sangat perlu untuk dijaga, dirawat, dilestarikan, dipertahankan, diperjuangkan, dan bahkan disebarluaskan. Penegasan ini penting apalagi dewasa ini, alih-alih merawat dan mengembangkan tradisi dan kebudayaan nusantara, banyak pihak yang justru cuek dan mengabaikannya. Bukan hanya itu saja, ada bahkan kelompok sosial-keagamaan, baik dalam Islam maupun Kristen, yang malah mendiskreditkan, melecehkan, mengharamkan, dan mengtabukan tradisi asli dan budaya lokal nusantara dengan alasan bertentangan dengan syariat/akidah Islam dan Kristen. Penulis Sumanto al QurtubyFoto DW/A. Purwaningsih Dua Kelompok Kontrabudaya Nusantara Setidaknya ada dua kelompok kontra nusantara yang jika tidak diantisipasi dengan baik bisa berpotensi menghilangkan tradisi dan kebudayaan nusantara di masa mendatang. Kedua kelompok ini ada di dalam struktur pemerintah maupun di luar pemerintah state and society. Kelompok pertama adalah kelompok modernis yang tergila-gila dengan modernitas kemodernan atau kekinian dan kemajuan. Karena terlalu terobsesi dengan kemajuan dan gemerlap dunia modern, mereka mengabaikan hal-ihwal yang berbau lokal karena dianggap tradisional, kuno, kolot, old-fashion, tidak fashionable, atau bahkan “ndeso” dan “kampungan”. Biasanya kelompok ini tergila-gila dengan masyarakat yang mereka bayangkkan atau imajinasikan sebagai “masyarakat maju” dalam hal pendidikan, pengetahuan, sains dan teknologi, perabadan, dan seterusnya. Karena Barat khususnya Amerika Serikat atau Eropa Barat kebetulan saat ini yang dipersepsikan sebagai simbol kemodernan dan kemajuan itu, maka banyak masyarakat Indonesia dewasa ini, tua-muda, laki-perempuan, yang berbondong-bondong meniru “gaya Barat”, baik dalam hal tata-busana, bahasa percakapan maupun pergaulan sehari-hari. Dulu, pada zaman kolonial Belanda, sekelompok elite “pribumi” juga tergila-gila dengan “kompeni” yang karena dianggap sebagai representasi dari kemodernan dan kemajuan tadi. Kedua adalah kelompok agamis, khususnya “kelompok Islamis” dan juga “kelompok syar’i” tetapi juga sejumlah kelompok Kristen puritan-reformis yang juga kontra terhadap tradisi dan budaya lokal nusantara. Harap dibedakan antara “kelompok agama” dan “kelompok agamis”, antara “kelompok Islam” dan “kelompok Islamis” silakan baca karya Bassam Tibi, Islamism and Islam. Yang dimaksud dengan “kelompok agamis” disini baik muslim maupun nonmuslim adalah kelompok fanatikus agama atau kaum reformis-puritan yang mengidealkan kemurnian dan kesempurnaan praktik doktrin dan ajaran agama yang bersih dan murni dari unsur-unsur lokal. Bagi kelompok agamis ini, mempraktikkan elemen-elemen tradisi dan budaya lokal dianggap sebagai perbuatan syirik atau tindakan bid’ah atau bidat yang bisa mengganggu dan menodai otentisitas, kesucian, dan kemurnian doktrin dan ajaran agama mereka. Oleh mereka, aneka adat, tradisi, dan budaya lokal itu dianggap tidak relijius tidak Islami, tidak kristiani dan seterusnya, dan karena itu harus dijauhi dan ditolak karena bertentangan dengan Kitab Suci, teologi atau aqidah, praktik kenabian, serta doktrin dan ajaran normatif agama mereka. Bukan hanya itu saja. Atas nama pemurnian ajaran agama, mereka juga menyerang berbagai aset kultural, nilai-nilai luhur leluhur, dan khazanah keilmuan nenek moyang nusantara karena dianggap bid’ah atau bidat tidak dipraktikkan oleh Nabi Muhammad dan generasi awal Islam atau oleh Yesus dan rasul mula-mula dituduh tidak agamis, dicap tidak syar’i, atau dipandang tidak sesuai dengan ajaran normatif keagamaan tertentu, seraya memperkenalkan dan dalam banyak hal memaksakan doktrin, wacana, gagasan, pandangan, dan ideologi keagamaan eksklusif-puritan dan aneka ragam budaya luar kepada masyarakat Indonesia. Jika “kelompok modernis” di atas mengabaikan tradisi dan budaya lokal lebih karena alasan-alasan yang bersifat profan-sekuler-duniawi, maka “kelompok agamis” menolak adat, tradisi, dan kebudayaan lokal karena alasan teologi-keagamaan yang bersifat sakral-relijius-ukhrawi. Berbeda dengan “kelompok modernis”, “kelompok agamis” ini sangat agresif dalam menyerang hal-ihwal yang berbau lokal. Mereka bukan hanya sekedar mengabaikan dan tak mempraktikkan tradisi dan budaya lokal tetapi juga mengadvokasi untuk memusnahkannya. Meskipun “kelompok modernis”, atau tepatnya sejumlah faksi militan kelompok modernis, dalam batas tertentu, juga menyerang tradisi dan budaya lokal nusantara tetapi mereka tidak seekstrim seperti yang dilakukan oleh “kelompok agama” yang mengampanyekan atau bahkan mempropagandakan penghancuran tradisi, budaya dan nilai-nilai luhur leluhur nusantara. Tanggung Jawa Bersama Untuk melestarikan tradisi dan kebudayaan bangsa Indonesia, maka perlu upaya dan keseriusan semua pihak, baik negara maupun masyarakat, baik pemerintah maupun rakyat. Karena ini merupakan tanggung jawa bersama. Kerja sama intensif negara-masyarakat state-society cooperation ini menjadi kunci bagi kelestarian tradisi dan kebudayaan luhur warisan leluhur bangsa Indonesia agar tak punah di kemudian hari akibat kelengahan kita. Semoga bermanfaat. Sumanto Al Qurtuby adalah Direktur Nusantara Institute; dosen antropologi budaya di King Fahd University of Petroleum & Minerals, Arab Saudi; Visiting Senior Scholar di National University of Singapore, dan kontributor di Middle East Institute, Washington, Ia memperoleh gelar doktor PhD dari Boston University. Selama menekuni karir akademis, ia telah menerima fellowship dari berbagai institusi riset dan pendidikan seperti National Science Foundation; Earhart Foundation; the Institute on Culture, Religion and World Affairs; the Institute for the Study of Muslim Societies and Civilization; Oxford Center for Islamic Studies, Kyoto University’s Center for Southeast Asian Studies, University of Notre Dame’s Kroc Institute for International Peace Studies; Mennonite Central Committee; National University of Singapore’s Middle East Institute, dlsb. Sumanto telah menulis lebih dari 25 buku, puluhan artikel ilmiah, dan ratusan esai popular, baik dalam Bahasa Inggris maupun Bahasa Indonesia yang terbit di berbagai media di dalam dan luar negeri. Di antara jurnal ilmiah yang menerbitkan artikel-artikelnya, antara lain, Asian Journal of Social Science, International Journal of Asian Studies, Asian Perspective, Islam and Christian-Muslim Relations, Southeast Asian Studies, dlsb. Di antara buku-bukunya, antara lain, Religious Violence and Conciliation in Indonesia London Routledge, 2016 dan Saudi Arabia and Indonesian Networks Migration, Education and Islam London & New York Tauris & Bloomsbury. *Setiap tulisan yang dimuat dalam DWNesia menjadi tanggung jawab penulis. *Tulis komentar Anda di kolom di bawah ini. kak jawab dgn benar n cara yapilhan gandanya digambar pertanyaan wayang adl warisan budaya bangsa - Wayang Kulit Seni Berkelas Yang Perlu dilestarikan - Onlinekoe Wayang Kulit Seni Berkelas Yang Perlu Dilestarikan - MutiaraindoTV Wayang Kulit Seni Berkelas Yang Perlu Dilestarikan - MutiaraindoTV Wayang adalah warisan budaya bangsa Indonesia yang perlu dilestarikan. Pertunjukan wayang saat ini - Wayang adalah warisan budaya bangsa Indonesia yang… Google Bantu Pelestarian Kebudayaan Wayang Lewat Teknologi Wayang Kulit, Seni Berkelas Yang Harus Dilestarikan Kodam IV/Diponegoro 5 Fakta Wayang Kulit, Warisan Mahakarya Indonesia yang Mendunia Wayang adalah warisan budaya bangsa Indonesia yang… Wayang Kulit, Seni Berkelas Yang Harus Dilestarikan - Suara Media PDF UPAYA MENCEGAH HILANGNYA WAYANG KULIT SEBAGAI EKSPRESI BUDAYA WARISAN BUDAYA BANGSA Membentuk Karakter Bangsa Lewat Cerita Wayang - Unair News Lestarikan Wayang Sebagai Warisan Budaya Bangsa Inilah 10 Warisan Budaya Indonesia yang Diakui Internasional Melestarikan Kesenian Wayang Kulit Ila Rizky Jenis Budaya Indonesia 5 Jenis Warisan Budaya Indonesia Wayang Bentuk Hiburan Rakyat yang Harus Dilestarikan - Wayang, Kesenian Mendongeng Kuno Kini Dilestarikan secara Digital - Lifestyle Inilah Sederet Warisan Budaya Indonesia yang Diakui UNESCO Bertandang ke Museum Wayang dalam Satu Klik Google Arts & Culture Hadirkan Koleksi Digital 106 Wayang – Skyegrid Media Mengapa Hari Wayang Nasional Jatuh pada 7 November? Simak Alasannya - Google Bantu Pelestarian Kebudayaan Wayang Lewat Teknologi Wayang Kulit dan Jalan Agar Terus Lestari SURAKARTA DAILY Wayang adalah salah satu contoh warisan budaya Indonesia yang perlu dilestarikan, petunjukkan - Wayang adalah warisan budaya bangsa Indonesia yang… Ini yang Mesti Dilakukan Generasi Milenial terhadap Warisan Budaya Bangsa Indonesia - Batik Sebagai Warisan Budaya Yang Perlu Dilestarikan. – Wartaindonews Wayang Kulit - Pengertian, Lakon & Sejarah Perkembangan Wayang Kulit 5 Jenis Wayang Kulit yang Populer di Indonesia gwslurid Instagram posts - Warisan Budaya Asli Indonesia yang Diakui UNESCO Selain Borobudur 5 Fakta Wayang Kulit, Warisan Mahakarya Indonesia yang Mendunia Keris Sebagai Identitas Budaya Nasional Patut Dilestarikan - News Lestarikan Wayang Sebagai Warisan Budaya Bangsa 5 Jenis Wayang Kulit yang Populer di Indonesia Nilai-Nilai Budi Pekerti Dalam Wayang - BAWARASA Warisan Budaya Asli Indonesia yang Diakui UNESCO Selain Borobudur 5 Fakta Wayang Kulit, Warisan Mahakarya Indonesia yang Mendunia Cara Melestarikan Budaya Indonesia Sejarah Wayang Kulit Sebuah Kesenian Luhur Di Indonesia - EduGoEdu 18 Warisan Budaya Indonesia yang Diakui UNESCO, dari Silat sampai Lumpia Untitled Upaya Melestarikan Budaya Bangsa PDF 5 Jenis Wayang Kulit yang Populer di Indonesia 10 Daftar Budaya Indonesia yang Mendunia dan Wajib Kita Lestarikan Seminar Arsitektur RA. 091372 bantuu jawabb iniii jugaaa - Warisan Budaya Asli Indonesia yang Diakui UNESCO Selain Borobudur Kenali Wayang Lewat Google Arts & Culture - Lifestyle Wayang Budaya Asli Indonesia yang Harus Dilestarikan - Jateng Pos KHASANAH BUDAYA INDONESIA the beauty of indonesia Wayang Merupakan Karya Bangsa Indonesia yang Menjadi Warisan Budaya Dunia - Inilah 10 Warisan Budaya Indonesia yang Diakui Internasional 8 Warisan Budaya Indonesia yang Pernah Diklaim Malaysia - Citizen6 Album Wayang Indonesia Anoman – gaya Surakarta Monkey art, Shadow puppets, Art dolls BPNB Jabar Gelar Wayang Kulit di Taman Budaya Lampung - Kabar24 Masyarakat Bisa Memanfaatkan Teknologi Digital untuk… 5 Fakta Wayang Kulit, Warisan Mahakarya Indonesia yang Mendunia Angely Oktavia Pentingnya Mengenal & Melestarikan Budaya Indonesia Indonesia Optimistis Silat Jadi Warisan Budaya Dunia Unesco Macam-Macam Motif Batik Nusantara yang Perlu Diketahui dan Dilestarikan SENI BUDAYA INDONESIA YANG MENDUNIA Berita Lembaga Budaya 5 Fakta Wayang Kulit, Warisan Mahakarya Indonesia yang Mendunia Inilah 10 Warisan Budaya Indonesia yang Diakui Internasional Merayakan 62 Tahun Universitas Airlangga dengan Wayang Moment Siraman Pusaka Gong Kyai Pradah, Cermin Kebhinekaan Yang Wajib Dilestarikan - Megapolitan Pos Warisan Budaya Indonesia Kembali Diakui UNESCO sebagai Warisan Dunia – KWRI UNESCO Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO Cara Melestarikan Budaya Indonesia Wow! Ternyata 5 Warisan Budaya Indonesia Ini Sudah Mendunia Loh! - Tokopedia Blog Lestarikan Budaya Indonesia Lewat Wayang Orang Wayang adalah warisan budaya bangsa Indonesia yang perlu wayang saat ini - Budaya Indonesia yang Diakui Unesco Pengertian, Unsurnya Kunjungi Museum Wayang secara Digital Lewat Google Arts & Culture - Tekno Budaya Jawa Wajib Dilestarikan – DPRD JATENG SIPLah WAYANG SEBAGAI WARISAN BUDAYA DUNIA Sertifikat Keris, Wayang dan Batik dari UNESCO Diserahkan ke Menko Kesra Berita Surabaya Lestarikan Wayang Orang Sebagai Warisan Budaya Budaya Identitas Bangsa yang Harus Dihormati, Dijaga dan Dilestarikan – Pakuan Pos Memaknai Batik sebagai Budaya Warisan Manusia Wayang adalah warisan budaya bangsa Indonesia yang perlu wayang saat ini - Bangga Kenakan Batik, Puan Warisan Budaya yang Harus Dilestarikan – PDI Perjuangan Jawa Timur Keris,Warisan Leluhur Yang Harus Dijaga Kelestariannya - Kabar Jawa Timur Berbagi Cerita Keunikan Budaya Bangsa ke Generasi Berikutnya Lewat Teknologi Digital - Berita Senator Wayang Kulit Betawi Satu Bagian Budaya Harus Dilestarikan Google Arts & Culture Hadirkan Koleksi Digital 106 Wayang – Skyegrid Media 9 Jenis Permainan Tradisional Indonesia yang Perlu Dilestarikan Djarum Foundation “Arjuna Galau” Eksplorasi Keindahan Seni Tradisi Google Bantu Pelestarian Kebudayaan Wayang Lewat Teknologi 092816 AKJ 2009 12 04 News Reader WAJIB DIJAGA DAN DILESTARIKAN, BERIKUT BUDAYA INDONESIA YANG MENDUNIA – Prestasi Kita Seni Budaya Wajib Dilestarikan Warisan Budaya dunia asal Indonesia yang diakui UNESCO - Tempat Wisata Keren SARASEHAN TENTANG WAYANG KULIT DAN ISLAM TERHADAP SENI BUDAYA Universitas Negeri Yogyakarta Desa Pilangsari Gelar Syukuran Mapag Sri Dengan Pagelaran Wayang Kulit - Portal Majalengka - Halaman 2 Warisan budaya diakui negara lain, apa yang bisa negara lakukan? — The Finery Report Wayang adalah warisan budaya bangsa indonesia yang perlu wayang saat ini - Workshop and Performing Tour Wayang Suket Indonesia JAVA 2020

wayang adalah warisan budaya bangsa indonesia yang perlu dilestarikan